Cinta dan KITAS

Bagaimana Cinta Hampir Merusak Sebuah Bisnis?

Seorang wanita memutuskan untuk memulai sebuah perusahaan di Bali dan menjalankan bisnisnya, sambil mengajak pacarnya dan temannya sebagai co-founder karena mereka perlu mendapatkan KITAS untuk tinggal di pulau itu.

Bisnis berkembang, klien berdatangan, pendapatan meningkat, dan tidak ada gangguan dalam bisnis dari para co-founder. Tetapi hidup kadang-kadang membuat penyesuaian sendiri: Hubungan pribadi mulai berantakan, dan tiba-tiba cinta dan persahabatan menjadi sumber risiko. Sang mantan pacar dan temannya memutuskan mereka bisa mendapatkan manfaat dari bisnis yang sukses, dan hukum akan berada di pihak mereka karena secara hukum bagian mereka dalam perusahaan terdaftar sebagai 66% dari modal yang disetujui — sekitar 6,6 miliar rupiah.

Sang mantan pacar dan temannya tidak berhenti pada tuntutan kering dan ancaman. Mereka mulai menimbulkan gangguan di antara karyawan, mengajukan pertanyaan kepada klien, menciptakan ketidaknyamanan. Setiap tindakan yang mereka lakukan bertujuan untuk menyebabkan stres kepada pemilik bisnis dan merongrong otoritasnya, sehingga mengarah pada pembayaran. Terlihat jelas bahwa dalam bisnis, konflik kepentingan bisa jauh lebih berbahaya daripada risiko keuangan itu sendiri.

Situasi ini absurd dan pada saat yang sama menakutkan. Nasib bisnis dan uang berada dalam risiko. Tentu saja, berkat intervensi mendesak dari dukungan hukum dan spesialis pendaftaran perusahaan, cerita ini memiliki akhir yang bahagia, setidaknya untuk pemilik bisnis.

Jangan Campurkan Bisnis dengan Kehidupan Pribadi

Mempercayai teman dan pasangan romantis dalam bisnis selalu merupakan risiko. Setiap konflik dapat meningkat menjadi kebencian, ancaman, dan manipulasi, yang mengarah pada masalah yang sudah muncul saat menjalankan bisnis. Negosiasi dan mediasi mungkin tidak selalu membantu dalam kondisi seperti itu. Terkadang Anda mungkin menghadapi kebekuan dan fakta bahwa seseorang mengambil posisi dan tidak menginginkan uang, tetapi hanya ingin merugikan karena keadaan emosi mereka terpengaruh.

Kita semua adalah manusia, dan adalah normal untuk membuat kesalahan. Belajarlah dari kesalahan Anda sendiri dan juga dari orang lain. Peliharalah diri Anda dan bisnis Anda.

Hubungi kami untuk detail

Anda mungkin juga menyukai